Nelayan Tradisional Bagansiapiapi Berhenti Melaut Akibat Minyak Solar Langka Dipasaran 

BAGANSIAPIAPI| Ratusan masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi tidak bisa melaut di akibatkan tidak tersedianya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bio Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD. Sarana Pembangunan Rokan Hilir Mitra Pertamina Jalan Kecamatan batu 4 Bagansiapiapi, Senin (13/11/2023).

Mewakili ratusan suara masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi, tokoh muda nelayan Ripi Candra alias iput mengatakan kepada awak media, hampir dalam satu pekan ini, kami mengeluh dengan terjadi kelangkaan minyak bio solar dan masyarakat nelayan tradisional tidak bisa melaut. Di akibatkan quota minyak bio solar dari pertamina sudah habis, sehingga tidak tersedianya minyak bio solar di SPBU PD. Sarana Pembangunan Rokan Hilir.

Masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi mohon kepada bapak Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, S.IP., M.Si dan Ketua HNSI dan Instansi yang terkait bisa menyelesaikan permasalah kelangkaan minyak bio solar di SPBU PD. Sarana Pembangunan, agar kami para nelayan bisa melaut untuk mencari nafkah untuk keluarga kami,”kata Ripi Candra.

“Apabila dalam waktu dekat, minyak bio solar masih langka, masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi akan turun kejalan melakukan aksi demo besar-besaran nantinya. Meminta Bupati Rokan Hilir untuk bisa mencari solusi dan mengatasi kelangkaan minyak bio solar yang terjadi pada saat ini.

Adapun, permintaan masyarakat nelayan tradisional kepada bapak Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, S. IP., M.Si, agar mengevaluasi kinerja Dinas Perikanan terkait menerbitkan, mengeluarkan izin pengambilan bbm bio solar atau di sebut dengan barkot yang terlalu banyak mengatas namakan masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi, seharusnya Dinas terkait harus selektif dalam mengeluarkan rekomendasi pengambilan minyak bio solar di SPBU PD. Sarana Pembangunan tersebut.

Masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi meminta kepada Bupati Rokan Hilir agar pihak aparat keamanan ditarik dari SPBU PD. Sarana Pembangunan Rokan Hilir, kerna adanya dugaan aparat keamanan yang bertugas bermain.

Meminta kepada ketua HNSI agar cepat merespon apa yang terjadi saat ini, jangan anda bungkam dan pura-pura tidak tau apa yang terjadi pada nelayan saat ini. Kalau tidak sanggup menjadi ketua kami atas nama masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi mempersilahkan anda mundur dari jabatan anda sebagai ketua HNSI,”terang Ripi Candra kepada awak media.

Saya mewakili suara para nelayan tradisional Bagansiapiapi, memohon betul kepada Bupati Rokan Hilir agar cepat tanggap dalam penyelesaian carut, marut kelangkaan minyak bio solar di kalangan masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi, mengingat hajat banyak masyarakat untuk mencari nafkah.

Hanya satu pinta masyarakat nelayan kepada Bupati Rokan Hilir, bagaimana secepat mungkin masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi bisa melaut, itu yang kami harapkan. Agar anak dan istri kami tidak terancam kelaparan, sedangkan sekarang ini mencari pekerjaan sangat sulit,”tegas Ripi Candra.

Sambungnya, sama -sama kita lihat kondisi di lapangan ratusan kapal masyarakat nelayan tradisional Bagansiapiapi terparkir di tangkahan tidak bisa melaut akibat minyak bio solar langka.

Masyarakat nelayan tradisional berharap, ini jangan dijadikan politisasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, masyarakat nelayan tradisional tidak tahu berpolitik, yang masyarakat nelayan tahu hanya pergi mencari ikan di laut dan ketersediaan minyak bio solar ada, saat kami mau pergi kelaut mencari ikan.,”pungkas Ripi Candra.

 

Related posts